Kamis, 05 Mei 2011

PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN

Masyarakat Indonesia dewasa ini sedang mengalami masa pancaroba yang amat dahsyat sebagai akibat tuntutan reformasi secara menyeluruh. Sedang tuntutan reformasi itu berpangkal pada kegiatan pembangunan nasional yang menerapkan teknologi maju untuk mempercepat pelaksanaannya. Di lain pihak, tanpa disadari, penerapan teknologi maju itu menuntut acuan nilai-nilai budaya, norma-norma sosial dan orientasi baru. Tidaklah mengherankan apabila masyarakat Indonesia yang majemuk dengan multi kulturalnya itu seolah-olah mengalami kelimbungan dalam menata kembali tatanan sosial, politik dan kebudayaan dewasa ini.
Penerapan teknologi maju
Penerapan teknologi maju untuk mempercepat pebangunan nasional selama 32 tahun yang lalu telah menuntut pengembangan perangkat nilai budaya, norma sosial disamping ketrampilan dan keahlian tenagakerja dengn sikap mental yang mendukungnya. Penerapan teknologi maju yang mahal biayanya itu memerlukan penanaman modal yang besar (intensive capital investment); Modal yang besar itu harus dikelola secara professional (management) agar dapat mendatangkan keuntungan materi seoptimal mungkin; Karena itu juga memerlukan tenagakerja yang berketrampilan dan professional dengan orientasi senantiasa mengejar keberhasilan (achievement orientation).
Tanpa disadari, kenyataan tersebut, telah memacu perkembangan tatanan sosial di segenap sector kehidupan yang pada gilirannya telah menimbulkan berbagai reaksi pro dan kontra di kalangan masyarakat. Dalam proses perkembangan sosial budaya itu, biasanya hanya mereka yang mempunyai berbagai keunggulan sosial-politik, ekonomi dan teknologi yang akan keluar sebagai pemenang dalam persaingan bebas. Akibatnya mereka yang tidak siap akan tergusur dan semakin terpuruk hidupnya, dan memperlebar serta memperdalam kesenjangan sosial yang pada gilirannya dapat menimbulkan kecemburuan sosial yang memperbesar potensi konflik sosial.dalam masyarakat majemuk dengan multi kulturnya.
Keterbatasan lingkungan (environment scarcity)
Penerapan teknologi maju yang mahal biayanya cenderung bersifat exploitative dan expansif dalam pelaksanaannya. Untuk mengejar keuntungan materi seoptimal mungkin, mesin-mesin berat yang mahal harganya dan beaya perawatannya, mendorong pengusaha untuk menggunakannya secara intensif tanpa mengenal waktu. Pembabatan dhutan secara besar-besaran tanpa mengenal waktu siang dan malam, demikian juga mesin pabrik harus bekerja terus menerus dan mengoah bahan mentah menjadi barang jadi yang siap di lempar ke pasar. Pemenuhan bahan mentah yang diperlukan telah menimbulkan tekanan pada lingkungan yang pada gilirannya mengancam kehidupan penduduk yang dilahirkan, dibesarkan dan mengembangkan kehidupan di lingkungan yang di explotasi secara besar-besaran.
Di samping itu penerapan teknologi maju juga cenderung tidak mengenal batas lingkungan geografik, sosial dan kebudayaan maupun politik. Di mana ada sumber daya alam yang diperlukan untuk memperlancar kegiatan industri yang ditopang dengan peralatan modern, kesana pula mesin-mesin modern didatangkan dan digunakan tanpa memperhatikan kearifan lingkungan (ecological wisdom) penduduk setempat.
Ketimpangan sosial-budaya antar penduduk pedesaan dan perkotaan ini pada gilirannya juga menjadi salah satu pemicu perkembangan norma-norma sosial dan nilai-nilai budaya yang befungsi sebagai pedoman dan kerangka acuan penduduk perdesaan yang harus nmampu memperluas jaringan sosial secara menguntungkan. Apa yang seringkali dilupakan orang adalah lumpuhnya pranata sosial lama sehingga penduduk seolah-olahkehilangan pedoman dalam melakukan kegiatan. Kalaupun pranata sosial itu masih ada, namun tidak berfungsi lagi dalam menata kehidupan pendudduk sehari-hari. Seolah-olah terah terjadi kelumpuhan sosial seperti kasus lumpur panas Sidoarjo, pembalakan liar oleh orang kota, penyitaan kayu tebangan tanpa alas an hokum yang jelas, penguasaan lahan oleh mereka yang tidak berhak.
Kelumpuhan sosial itu telah menimbulkan konflik sosial yang berkepanjangan dan berlanjut dengan pertikaian yang disertai kekerasan ataupun amuk.

inilah sepakbola kita



Sepakbola adalah permainan yang sangat populer dan di gemari di indonesia maupun dunia, sampai anak kecil sampai orang tuapun menyukainya, dari orang kampung sampai orang kota, bisa bermain sepakbola.  Dan saat ini sepakbola indonesia lagi seru-serunya, baik yang ada di lapangan rumput hijau sampai dilapangan beton kantor PSSI, yang berebut untuk menjadi Ketua PSSI. Dan terkadang Sepakbola pun di jadikan ajang kampanye Pemilu dari pemilihan ketua RT sampai Presiden,  agar mendapatkan perolehan suara yang signifikan. 
Dan inilah Fenomena sepakbola di indonesia.




1. Hampir semua Nama Klub Sepak Bola Indonesia Berawalan huruf P

2. Cuma di Indonesia, klub dibiayai pemda dimana uangnya diperoleh dari rakyat.

3. Cuma di Indonesia pula, walikota/Bupati/Gubernur merangkap ketua klub.

4. Banyak pejabat di daerah terlibat kasus korupsi hanya gara-gara salah mengelola keuangan klub dengan mencampur adukkan dengan Anggaran pendapatan dan belanja daerah setempat.

5. Bisa jadi, di beberapa daerah, jumlah penonton yang membayar tiket pertandingan dengan yang tidak membayar berbanding 50-50.

6. Di musim hujan, tempat paling strategis menonton pertandingan adalah di bawah pohon tinggi yang menjulang di balik tembok stadion.

7. Penonton Indonesia dikenal fanatik, nekat dan tak takut mati, bahkan mungkin lebih nekat dari Hooligan Inggris. Mereka berani memanjat menara lampu stadion yang tinggi di tengah hujan demi bisa menonton pertandingan secara gratis.

8. Untuk bertahan di tengah kompetisi yang ketat, pemain Indonesia harus dibekali dengan skill sepakbola, lari, dan pencak silat atau tinju. Lari utuk menghindari kejaran penonton suporter atau manajer lawan yang mengamuk karena kalah, pencak silat atau tinju untuk membela diri jika sudah terpojok dengan lawan atau ketika emosi dengan keputusan wasit.

9. Bus klub yang digunakan untuk mengangkut pamain sebaiknya haruslah berlapis baja. Karena jika tidak, bisa ringsek dihadang suporter tim lawan yang menghadang di jalan.

10. Sulit mendapatkan sisi lapangan yang tidak terggenang air ketika hujan di Indonesia.

11. Ajaib! Ketua umumnya masuk penjara tapi masih bisa memimpin organisasi PSSI.

12. Tak usah takut dengan skorsing yang dijatuhkan oleh komisi disiplin, karena nantinya pasti akan diampuni oleh ketua umum.

13. Jarak laga tandang yang harus dilakoni sebuah klub di Indonesia bisa jadi yang terjauh. Bayangkan jika klub asal Aceh harus terbang ke Papua atau sebaliknya.

14. Di Indonesia, petugas keamanan menghadap ke lapangan bukan ke arah penonton, bahkan beberapa di antaranya terlihat duduk dan bersorak memberi dukungan untuk tim tuan rumah.

15. Cuma di Indonesia, polisi turun tangan melerai dan menangkap dua pemain yang bertikai di lapangan. Bahkan sempat memenjarakannya.

16. Di Indonesia, yang memukul bukan hanya pemain dan offisial, wasit pun tak mau kalah.

17. Kadang-kadang, lapangan juga dijadikan tempat membuang sampah oleh penonton, terutama jika tim kesayangannya kalah.

18. Jika sebelum pertandingan lapangan disterilkan, seringkali akan ditemukan banyak benda berbau klenik di seputaran gawang.

19. Meski telah diperiksa petugas sebelum masuk, masih banyak penonton membunyikan peluit di tengah atau akhir pertandingan. Tidak diketahui dimana mereka menyembunyikan benda terlarang tersebut, kemungkinan di daerah "terlarang" yang bebas razia.

20. Menonton kompetisi liga super Indonesia seperti menonton liga eks-patriat di negeri sendiri, jumlah pemain asing yang dimainkan hampir lebih banyak dari pemain lokal. Sayangnya, kualitas pemain asing rata-rata tidak lebih baik dari pemain lokal. Umumnya mereka lebih besar, tinggi dan garang di lapangan.


tentang pendidikan

hakikat pendidikan adalah mencipta maunsia yang se-utuhnya. utuh dalam semua sisi. ya otaknya, ya ruhnya, ya moralnya. ini yang hilang dari pendidikan kita saat ini. aku sepakat, pendidikan kita saat ini hanya menwarkan ijazah doang. tidak ada penawaran ilmu di situ. buktinya banyak sarjana tapi gak bisa ngapa-ngapain. banyak sarjana tapi mereka gak ngerti hakikat kesarjanaan mereka. kalo begitu aku mah usul biar pendidikan itu tidak usah diformalkan. artinya gak usah ada ijazah sebagai tanda kita sudah lulus sebuah jenjang pendidikan. sebab menurutku lulus pendidikan adalah ketika di mana kita mampu menyelsaikan problem2 kehidupan kita. itu saja!

mengapa negera harus mengklaim bahwa pendidikan harus dilalui lewat jenjang formal? justru inilah awal dari konflik di dunia pendidikan. spp mahal!buku2 mahal! dosen memperjualbelikan diktat dengan hrga dan gaya jual yang tak wajar, tak beli tak lulus. yayasan yang menaungi lembaga pendidikan diperebutkan oleh pengurusnya. peserta didik dicekoki dengan teori2 kapitalis, yang mencipta kesenjangan, yang menurut mereka tak perlu dihiraukan. 
HARUS ADA REVOLUSI PARADIGMA BAGI PENDIDIKAN KITA!!!!!

aspek ideologi dalam ketahanan sosial

Aspek Ideologi
Upaya memperkuat Ketahanan Ideologi memerulkan memerlukan langkah pembinaan berikut:
• Pengamalan pancasila secara obyektif dan subyektif
• Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan negara Republik Indonesia
• Pendidikan moral Pancasila
• Sesanti Bhineka Tunggal Ika dan konsep Wawasan Nusantara bersumber dari Pancasila
Aspek Politik
Upaya mewujudkan ketahan pada aspek politik:
Politik Dalam Negeri
• Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum
• Mekanisme politik yang memungkinakan adanya perbedaan pendapat
• Terjalin komunikasi politik timbal balik antara pemerintah dan masyarakat
Politik Luar Negeri
• Hubungan luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama interansional di berbagai bidang
• Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka meningkatkan persahabatan dan kerjasama antarnegara
• Peningkatan kualitas sumber daya manusia perlu dilaksanakan dengan pembenahan sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan
• Perjuangan bangsa Indonesia yangf menyakut kepentingan nasional

pendidikan

Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Batas-batas pendidikan :

a. Batas-batas pendidikan pada peserta didik :
Peserta didik sebagai manusia dapat memiliki perbedaan, dalam kemampuan, bakat, minat, motivasi, watak, ketahanan, semangat, dan sebagainya.

b. Batas-batas pendidikan pada pendidik :
Sebagai manusia biasa, pendidik memiliki keterbatasan-keterbatasan. Namun yang menjadi permasalahan adalah apakah keterbatasan itu dapat ditolerir atau tidak. Keterbatasan yang dapat ditolerir ialah apabila keterbatasan itu menyebabkan tidak dapat terwujudnya interaksi antara pendidik dan peserta didik, misalnya pendidik yang sangat ditakuti oleh peserta didik sehingga tidak mungkin peserta didik datang berhadapan dengannya. Pendidik yang tidak tahu apa yang akan menjadi isi interaksi dengan peserta didik, akan menjadikan kekosongan dan kebingungan dalam interaksi. Serta pendidik yang bermoral, termasuk yang tidak dapat ditolerir, karena pendidikan pada dasarnya adalah usaha yang dilandasi moral.

c. Batas-batas pendidikan dalam lingkungan dan sarana pendidikan :
Lingkungan dan sarana pendidikan merupakan sumber yang dapat menentukan kualitas dan berlangsungnya usaha pendidikan.

Minggu, 10 April 2011

pendidikan kewarganegaraan

BAB III. Ketahanan Nasional

v Latar Belakang.

Upaya pencapaian ketahan nasional sebagai pijakan tujuan nasional yang disepakati bersama didasarkan pada pokok-pokok pikiran..

Manusia adalah makhluk Tuhan yang pertama-tama berusaha menjaga, mempertahankan eksistensi dan kelangsungan hidupnya. Manusia memiliki naluri, kemampuan berpikir, akal, dan berbagai keterampilan, senantiasa berjuang. Karena itu manusia hidup berkelompok (homo socius) dan menghuni suatu wilayah tertentu yang dibinanya dengan kemampuan dan kekuasaannya (zoon politicon).

Oleh karena itu, manusia berbudaya senantiasa selalu mengadakan hubungan-hubungan sebagai berikut:
Manusia dengan Tuhan dinamakan agama/kepercayaan.
Manusia dengan cita-cita dinamakan ideologi.
Manusia dengan kekuatan/kekuasaan dinamakan politik.
Manusian dengan pemenuh kebutuhan dinamakan ekonomi.
Manusia dengan penguasaan/pemanfaatan alam dinamakan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Manusia dengan manusia dinamakan social
Manusia dengan rasa keindahan dinamakan seni/budaya.
Manusia dengan rasa aman dinamakan pertahanan dan ketahanan.


v Aspek alamiah dan aspek sosial/kemasyarakatan sebagai berikut:
Aspek alamiah adalah:

-Posisi dan lokasi geografi Negara

-Keadaan dan kekayaan alam

-Keadaan dan kemampuan penduduk


Aspek sosial/kemasyarakatan adalah:

-Ideologi

-Politik

-Sosial

-Budaya

-Pertahanan dan keamanan.


Aspek alamiah bersifat statis dan disebut dengan istilah Trigatra, sedangkan aspek social/kemasyarakatan bersifat dinamis dan disebut juga dengan istilah Pancagatra. Kedua aspek itu biasanya disebut dengan Astagara.

v Tujuan Nasional, Filsafah Bangsa, dan Ideologi Negara.

Tujuan nasional menjadi pokok pikiran dalam ketahanan nasional karena suatu organisasi apapun bentuknya dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya akan selalu berhadapan dengan masalah-masalah yang internal dan eksternal, demikian pula dengan Negara dalam mencapai tujuannya.

v Pengertian Ketahanan Nasional Indonesia.

Ketahanan Nasional pastinya mempunyai rumusan dengan pengertian yang baku dalam upayanya menghadapi dinamika perkembangan dunia dari masa ke masa. Pengertian baku ketahanan nasional bangsa Indonesia adalah kondisi dinamika bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi. Oleh karena itu, ketahanan nasional adalah kondisi hidup dan kehidupan nasional yang harus senantiasa diwujudkan dan dibina secara terus-menerus secara sinergi.

v Asas-Asas Ketahanan Nasional Indonesia.

Asas ketahanan nasional Indonesia adalah tata laku yang di dasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan nasional yang terdiri dari:

1. Asas kesejahteraan dan keamanan.

2. Asas komprehensif intergral atau menyeluruh terpadu

3. Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar.

4. Asas kekeluargaan

v Sifat-Sifat Ketahanan Nasional Indonesia

Ketahanan nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung dalam landasan dan asas-asasnya, yaitu:

1. Mandiri: Ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan

Sendiri.

2. Dinamis: Ketahanan nasional tidaklah tetap melainkan dapat meningkat dan atau

menurun tergantung situasi dan kondisi bangsa.

3. Wibawa: Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional Indonesia secara berlanjut

dan berkesinambungan.

4. Konsultasi dan Kerjasama: Ketahanan nasional mengutamakan sikap konsultatif

dan kerjasama serta saling menghargai.

v Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Pada Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.

Berdasarkan rumusan pengertian ketahanan nasional dan kondisi kehidupan nasional Indonesia sesungguhnya ketahanan nasional merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Aspek yang berkaitan dengan sosial bersifat dinamis meliputi aspek ideology, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam.

1. Pengaruh aspek ideologi

-Ideologi adalah suatu sistem nilai yang merupakan kebutuhan ajaran yang

memberikan motivasi. Ideologi besar yang ada di dunia adalah:

a. Liberalisme

b. Komunisme

c. Faham Agama

2. Pengaruh aspek politik

-Politik berasal dari kata “politics” dan/atau “policy”. Artinya berbicara politik

akan mengandung makna kekuasaan (pemerintahan) atau juga kebijaksanaan.

Ketahanan nasional ini meliputi dua bagian yaitu politik dalam negri dan

politik luar negri.

3. Pengaruh pada aspek ekonomi

-Perekonomian adalah salah satu aspek kehidupan nasional yang berkaitan

dengan pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat, meliputi produksi, distribusi,

serta konsumsi barang dan jasa.

4. Pengaruh pada aspek social budaya

-Istilah social budaya mencakup dua segi utama kehidupan bersama manusia

yaitu segi social dimana manusia demi kelangsungan hidupnya harus

mengandalkan kerjasama dengan manusia lainnya. Dan segi budaya,

merupakan keseluruhan tata nilai dan cara hidup.

5. Pengaruh pada aspek pertahanan dan keamanan

-Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya upaya seluruh

rakyat Indonesia sebagai suatu system pertahanan dan keamanan dalam

mempertahankan dan mengamankan Negara.

v Keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia.

Kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahanan nasional yang mencakup aspek ideology, politik, ekonomi, social budaya, dan pertahanan keamanan. Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan nasional diperlukan kesadaran setiap warga Negara Indonesia, yaitu:

1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik.

2. Sadar dan peduli terhadap pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi,

politik, ekonomi, social budaya, dan pertahanan keamanan.

Pendidikan Kewarganegaraan

Tim penyusun : -H. Achmad Muchji, Drs., MM.

-Gatot Subiyakto, SH.

-Herru Mugimin, SH.

-Mei Raharja, Drs., MM.

-Sangsang Sangabakti, Ssos., Spd., Mpsi.
Perwajah sampul : Restu Ibu

Diterbitkan pertama kali oleh Universitas Gunadarma.

© Hak dilindungi undang-undang
Jakarta 2007.

Jumat, 07 Januari 2011

Energi alternatif

Pengertian energi alternatif

Energi alternatif adalah istilah yang merujuk kepada semua energi yang dapat digunakan yang bertujuan untuk menggantikan bahan bakar konvensional tanpa akibat yang tidak diharapkan dari hal tersebut. Umumnya, istilah ini digunakan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar hidrokarbon yang mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat emisi karbon dioksida yang tinggi, yang berkontribusi besar terhadap pemanasan global berdasarkan Intergovernmental Panel on Climate Change. Selama beberapa tahun, apa yang sebenarnya dimaksud sebagai energi alternatif telah berubah akibat banyaknya pilihan energi yang bisa dipilih yang tujuan yang berbeda dalam penggunaannya.



Sejarah

Dalam sejarahnya, transisi penggunaan energi alternatif berdasarkan faktor ekonomi, hadirnya suatu sumber energi baru bertujuan untuk menggantikan sumber energi yang lama yang semakin langka dan mahal, tidak ekonomis lagi, atau tidak dapat diakses lagi.

1.Batu bara sebagai alternatif kayu
2.Bahan bakar minyak sebagai aternatif minyak ikan paus
3.Alkohol sebagai alternatif bahan bakar fosil
4.Gasifikasi batu bara sebagai alternatif bahan bakar minyak yang mahal
5.Energi terbarukan sebagai alternatif energi tak terbarukan

Bentuk energi alternatif saat ini :

1.Energi alternatif yang bersahabat dengan lingkungan
Sumber energi terbarukan seperti biomassa kadang-kadang disebut sebagai
alternatif untuk bahan bakar fosil yang membahayakan bagi ekologi, karena jika
biomassa dikomersialkan dikhawatirkan akan membahayakan hutan sebagai penghasil
biomassa terbesar (kayu juga merupakan biomassa).

2.Alternatif "zero carbon"
Dari sudut pandang isu perubahan iklim, bahan bakar ekonomis rendah karbon adalah
sumber alternatif untuk mengeliminasi emisi karbon dan metana. Demi tujuan ini,
sumber energi terbarukan dan berkelanjutan seperti biomassa, dan hidrogen yang
dihasilkan dari gas alam, tidak tersedia secara ekonomis untuk melawan
peningkatan karbon secara global. Energi nuklir dan tehnik penangkapan dan
penyimpanan karbon seperti teknologi batu bara bersih adalah teknologi energi
alternatif yang rendah emisi karbonnya, namun tidak sesuai dengan tujuan bahwa
energi alternatif harus tidak merusak lingkungan.

3.Alternatif kemandirian energi
Di Eropa, terdapat harapan untuk lebih mandiri dan tidak bergantung lagi terhadap
suplai energi (minyak dan gas) dari Rusia, begitu juga di Amerika Serikat yang
berharap terbebas dari impor minyak yang diproduksi oleh negara lain. Dari sudut
pandang ini, gas alam domestik, bahan bakar fosil, adalah energi alternatif
terhadap bahan bakar yang diimpor dari luar. Ini adalah sudut pandang T. Boone
Pickens yang menjelaskan Pickens Plan untuk kemandirian energi, dan merefleksikan
undang-undang di Negara Bagian Florida, Amerika Serikat. Meski gas alam tidaklah
dapat diperbarui, namun dalam sudut pandang ini, hal tersebut adalah energi
alternatif.



Konsep baru energi alternatif :

1.Area penangkapan energi angin mengapung
Area penangkapan energi angin mengapung sama dengan area penangkapan energi angin
biasa namun mengapung di tengah-tengah lautan. Area penangkapan energi angin
lepas pantai dapat ditempatkan di perairan sedalam 40 meter. Keuntungan area
penangkapan energi angin mengapung adalah kemampuannya menangkap energi angin di
tengah lautan tanpa halangan bukit, pepohonan, dan bangunan; angin di tengah
lautan dapat mencapai kecepatan dua kali kecepatan angin di daratan. Perusahaan
energi Norwegia, StatoilHydro, akan melakukan percobaan pertama area penangkapan
energi angin mengapung di musim gugur 2009.

2.Biogas hasil pencernaan
Biogas hasil pencernaan berhubungan dengan pemanfaatan gas metana yang dilepaskan
ketika kotoran hewan membusuk. Gas ini dapat diperoleh dari sampah dan sistem
saluran limbah. Sistem penghasil biogas digunakan untuk menghasilkan untuk
memproses gas metana melalui bakteri atau dekomposer yang memecah biomassa dalam
lingkungan atau kondisi anaerobik. Gas metana yang dikumpulkan dan dimurnikan
dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif.

3.Heliokultur
Heliokultur adalah proses memanen energi matahari menjadi bahan bakar dengan
memindahkan karbon dioksida di atmosfer dengan memanfaatkan pertanian.



Energi alternatif dalam transportasi

Akibat peningkatan harga gas di tahun 2008 dengan peningkatan harga bahan bakar hingga 4 US dollar per galon ketika itu, telah ada gerakan untuk mengembangkan kendaraan dengan efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi serta kendaraan dengan bahan bakar alternatif. Menanggapi hal tersebut, banyak perusahaan kecil meningkatkan penelitian dan pengembangan untuk secara radikal mengubah cara menggerakkan kendaraan pribadi. Dan saat ini, kendaraan Hybrid dan bertenaga baterai telah tersedia secara komersial dan dapat diterima masyarakat secara luas di seluruh dunia.